Image Alt

Pameran

Topical exhibitions of materials from the QIA collection

Echoes From Our Past

Tiga Pameran Digital dari Queer Indonesia Archive

Saat ini, pengalaman hidup dan narasi orang-orang queer* di Indonesia sedang ditentang, dihapus, dan dipinggirkan dari memori kolektif nasional. Gema kehidupan komunitas queer dari masa lalu perlahan menghilang seiring abainya institusi-institusi yang seharusnya melestarikan catatan sejarah komunitas kita. Queer Indonesia Archive (QIA) mencoba mencegah hilangnya memori kolektif tersebut melalui pengumpulan, pelestarian, dan penyebaran memori kolektif yang dimiliki komunitas-komunitas queer Indonesia.

Melalui tiga pameran digital yang telah kami susun, QIA mengundang para pengunjung untuk mengintip isi arsip dan masuk sebuah wadah yang berisi rekaman digital tentang memori kolektif queer di Indonesia. Kami harap, melalui pameran ini, komunitas queer di Indonesia dan Asia Tenggara dapat menghargai sejarah bersama yang dibangun oleh para pendahulu mereka. Dengan membuka akses publik ke sejarah queer, kami harap pameran ini dapat meluruskan kesalahan persepsi awam terhadap orang-orang queer di Indonesia dan menjaga agar riuh rendah dan nyanyian dari generasi queer di Indonesia yang telah lalu tetap terdengar sampai nanti.

*QIA berharap pameran ini akan memicu penjelajahan dan penelitian lebih lanjut dalam penggunaan istilah ‘queer’ dan ‘LGBT’ di komunitas kita, dan memberikan pemahaman baru tentang penggunaan bahasa dan penanda identitas secara kreatif dan beragam sepanjang sejarah komunitas kita.

Perlu diperhatikan kalau QIA menggunakan kata queer untuk menandakan fokus kami kepada artefak yang mencerminkan pengalaman orang-orang dengan seksualitas, identitas gender, dan ekspresi gender yang dianggap tidak termasuk dalam diskursus cisheteronomatif yang dominan di Indonesia. Kami sadar kalau istilah queer belum tentu cukup untuk menggambarkan keberagaman seksualitas dan gender yang ada di penjuru Indonesia, dan peran-peran yang diemban oleh keberagaman ini di berbagai budaya di nusantara.

Majalah Queer Indonesia

Tahun 1980-an, 1990-an, dan 2000-an

Berbagai media cetak (majalah atau tabloid) dalam tiras yang relatif kecil dan diterbitkan secara independen, merupakan suatu ruang ekspresi yang cukup menonjol di kalangan komunitas gay dan lesbian Indonesia sebelum era internet. Majalah queer di Tanah Air muncul pertama kali tahun 1982 dan perlahan-lahan meredup di pertengahan 2000-an seiring dengan berkembangnya interaksi melalui dunia maya. Selama sekitar dua dekade, majalah-majalah itulah yang menghubungkan beragam komunitas queer di penjuru Nusantara.

My Page
Queer Jakarta 90an: Sejarah yang Belum Lengkap

Queer di Jakarta pada dekade 90an

Sejarah yang Belum Lengkap

Jakarta di dekade 90an adalah kota yang penuh kontradiksi. Konservatisme garis keras Orde Baru bertabrakan dengan perubahan pesat yang dibawa oleh kemajuan ekonomi dan globalisasi. Keriuhan ini berakhir tiba-tiba seiring datangnya Krisis Moneter dan Reformasi. Pameran virtual ini memberikan sebuah jendela untuk mengintip kehidupan komunitas queer yang berpesta dan berjuang sepanjang dekade yang akan mengubah Indonesia selamanya.

AIDS & Queer di Indonesia

Menelusuri jejak HIV dan respon komunitas queer melalui materi arsip Queer Indonesia Archive

Jejak penanganan HIV di Indonesia tidak lepas dari perjuangan demi perjuangan komunitas queer untuk melawan stigma & diskriminasi. Mereka mengedukasi diri, bersiasat melawan politik kesehatan yang mengalienasi komunitas queer, dan bersama merangkul ODHIV yang ditinggalkan.‬ ‪Melalui jejaring, kelompok kerja, organisasi dan pertemuan-pertemuan, banyak hal luar biasa yang teman-teman queer capai. Hal-hal yang seringkali dilupakan dan tereduksi sebagai angka statistik belaka dalam sejarah AIDS di Indonesia.‬ ‪Melalui pameran ini, kami ingin menunjukkan bahwa kerja-kerja komunitas queer membawa suka cita, daya tangguh dan harapan baru dalam penangan HIV di Indonesia.

My Page

Acknowledgements

Queer Indonesia Archive would like to thank you for joining us in this journey through one part of our collection. If you want to look more closely at some of the items featured within the exhibition, please see our catalogue.

This exhibition also been supported by the ASEAN SOGIE CAUCUS and VOICE Global as part of the Southeast Asia Queer Cultural Festival 2021.